Perpustakaan Universitas Buddhi Dharma

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Login Admin
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Australia-Indonesia Connections : Mobility, Youth, and Exchange
Penanda Bagikan

Text

Australia-Indonesia Connections : Mobility, Youth, and Exchange

Falentina, Anna T - Nama Orang; Rahayu, Sri - Nama Orang; Sutopo, Oki Rhadianto - Nama Orang; Azca, Muhammad Najib - Nama Orang; Yustriani, Levriana - Nama Orang; Purdey, Jemma - Nama Orang; Wibawanto, Gregorius Ragil - Nama Orang; Tuteja, Geetu - Nama Orang; Sulistyaningrum, Eny - Nama Orang; Tojib, Dewi - Nama Orang; Lumenta, Dave - Nama Orang; Tanu, Danau - Nama Orang; Darmawan, Danang Arif - Nama Orang; Resosudarmo, P - Nama Orang; Budy - Nama Orang; Poole, Avery - Nama Orang; Tsarenko, Yelena - Nama Orang;

ln early 2020, Australia and Indonesia entered an historic high point in their bilateral relationship. The President of Indonesia, Joko Widodo, visited Canberra where he addressed the Joint Houses of Parliament, and meetings were held to put the final touches on the Indonesia-Australia Comprehensive Partnership Agreement (IA CEPA).

Since then, tested by the COVID-1 9 pandemic crisis, the strength and depth of the Australia-Indonesia relationship—between governments, also business and community organisations and individuals—has come more clearly into focus. The people-to-people connectivity that has driven the Australia-Indonesia relationship is being re-imagined in creative, digital ways, and in the face of a global economic crisis IA CEPA is a bright spot for potential growth in trade and exchange.

ln response to these trends and opportunities for deepening engagement, the chapters in this volume represent research undertaken by Indonesians and Australians working together as part of a collaborative research program initiated by the Australia-Indonesia Centre, with a focus on thematic areas, Youth and Education, and Business and Tourism, Digital Futures and Connectivity.

Collectively, the research offers insights into what is driving Indonesia'sfuture with a focus on its young people—those aged 17-35 years are the largest single demographic group in Indonesia—digital technologies and an increasingly mobile middle-class. What is shaping the outlook of young Indonesians on the world and their relations with their regional neighbours, including Australia? How are Indonesians using digital technologies for social and commercial exchange in ways that are making them increasingly open to international connections?What kinds of experiences are Indonesia's increasingly mobile middle-classes looking for when they travel overseas for education or leisure? What does this mean in terms of opportunities for greater connectivity and exchange within the Australia-Indonesia relationship after the crisis has subsided and beyond?


Ketersediaan
#
Perpustakaan Universitas Buddhi Dharma Tangerang 300 Fal a
UBD 9413 E1
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
300 Fal a
Penerbit
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press., 2021
Deskripsi Fisik
xii, 174 hlm; 23 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
9786233590013
Klasifikasi
300
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Ed. 1 Cet. 1
Subjek
Sosial Budaya
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Universitas Buddhi Dharma
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Pada tanggal 27 November 2014, Ketua Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio, Tangerang, Kabid Sekolah Tinggi Buddhi, Tangerang dan Koordinator Panitia Persiapan Pendirian Universitas Buddhi Dharma (P3UBD) menerima SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 604/E/O/2014 tentang perubahan bentuk Perguruan Tinggi, dari Sekolah Tinggi Buddhi menjadi Universitas Buddhi Dharma. Universitas Buddhi Dharma diresmikan pada tanggal 12 Januari 2015 oleh Walikota Tangerang, H. Arief Rachadiono Wismansyah, B.Sc., M.Kes. Bersamaan pembentukan Universitas didirikan Perpustakaan Universitas Buddhi Dharma. Untuk meningkatkan kualitas secara keberlanjutan Universitas Buddhi Dharma (UBD) dibutuhkan support system, khususnya perpustakaan yang dikelola dengan baik. Salah satunya perpustakaan yang sudah menggunakan sistem automasi perpustakaan sejak 2014, sehingga hal ini memudahkan dan meningkatkan layanan perpustakaan guna mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?