Text
Terbunuhnya Sang Nabi
Jamalang Kundung, seorang petani yang bisu dan tuli yang telah wafat, tiba-tiba hidup kembali dari kuburnya di tengah paceklik berkepanjangan yang melanda Kampung Sumpang Ale di kaki Gunung Bawakaraeng. Sebagian besar warga Sumpang Ale percaya bahwa Jamalang Kundung adalah seorang bissu (pemimpin ritual kepercayaan Bugis Kuno) yang sengaja diutus oleh penguasa Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang untuk menyelamatkan kampung itu dari paceklik. Namun kebencian imam kampung, Puang Mattuang, yang didukung oleh beberapa warga Sumpang Ale membuat Jamalang Kundung terusir ke puncak Gunung Bawakaraeng.
Tidak tersedia versi lain