Text
Kasih Diujung Jalan
Novel Kasih di Ujung Jalan Hubungan pemuda Syamsu dengan gadis Saidah, sudah dimulai sejak di bangku kuliah. Mereka sama seangkatan. Hubungan mereka bukanlah pertemanan biasa, tapi sudah saling mencintai dan berjanji akan menikah. Di tengah jalan Syamsu dipaksa kawin oleh bapaknya dengan kemenakannya sendiri. Alasannya menjalankan usaha bapaknya. Akhirnya ia menjadi saudagar kaya. Ia terpaksa memutuskan hubungannya dengan Saidah. Perkawinannya dengan Nurlela kemanakan bapaknya itu tidaklah bahagia. Walaupun segala kebutuhan hidup, rumah mewah, kendaraan, barang perhiasan dan kebutuhan akan barang-barang mewah lainnya terpenuhi, namun mereka belum merasakan hidup bahagia. Di samping itu Nurlela menderita sakit yang berat. Akhirnya meninggal dunia. Meninggalkan anak tiga. Saidah menikah dengan seorang pemuda bernama M. Noor Siddik, pegawai bagian perhubungan laut. Ialah yang melamar Saidah. Mereka hidup bahagia, berpisah karena suaminya meninggal dunia. Mereka meninggalkan tiga orang anak. Pada suatu hari Syamsu bertemu dengan seorang gadis di Central Kereta Api Kuala Lumpur. Ia mau ke Johor Baharu dan kemudian ke Tanjung Balai Karimun. Syamsu juga akan ke Johor dan ke Tanjung Balai Karimun. Mereka berkenalan, dan selama di perjalanan akrab sekali seperti ayah dengan anak. Syamsu memperhatikan gadis itu persis seperti Saidah mantan pacarnya. Gadis itu memperhatikannya pula mirip dengan foto lelaki bersama ibunya di albumnya. Mereka berpisah di Pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun. Sebelumnya gadis itu memberikan kartu pengenalnya dan mengharapkan lelaki tua itu datang ke rumahnya. Lalu Syamsu datang ke rumah gadis itu. Rupanya ia benar anak Saidah, mereka bertemu kembali dan di hati mereka timbullah perasaan cinta seperti dulu lagi. Tak lama kemudian istri Syamsu meninggal dunia. Ia menikah dengan Saidah. Masih dalam suasana pengantin baru, dan dalam rangka kunjungan kelurga ke Padang, Jakarta dan ke Kuala Lumpur, Syamsu meninggal dunia di Hospital Internasional Kuala Lumpur dan dimakamkan di kota ini, di samping pusara almarhum H.M. Noor Siddik suami pertama Saidah
Tidak tersedia versi lain