Text
Merawat Trauma
Luka yang memberontak akan melahirkan trauma hebat. Orang yang terluka parah terkadang malas merawat sakitnya. Kemudian, memutuskan 'berlindung' di balik trauma.
Untuk memulihkan luka, bukan hanya berharap pada waktu. Tapi, perlu didorong dengan kesabaran dan penerimaan yang mendorong diri untuk pulih. Karena nyatanya, perjalanan hidup kita berdampingan dengan luka.
Jadi, jangan lagi takut. Kita hadapi dengan sikap tenang akan semua hal yang telah terjadi. Sampai akhirnya kita mampu merayakan tawa.
Bagaimana pertemuan dengan 'dewasa'? Seperti perjalanan tak berjejak yang menyeramkan, bukan? Semua hal menjadi seperti teka-teki dan buram kepastian. Ada tujuan-tujuan yang awalnya diindahkan perlahan mulai direndahkan. Ada mimpi-mimpi yang mulanya dipertaruhkan perlahan mulai diabaikan. Termasuk isakan yang mulai bersimbah keluh.
Biasanya di usia ini orang-orang mulai kehilangan warasnya, fisiknya saja yang kian bertumbuh, tetapi kesehatan mentalnya berada di ambang kematian. Banyak orang di usia dewasa menjadi frustasi diakibatkan oleh menumpuknya masalah-masalah di masa lalu yang tidak pernah berusaha diselesaikan-akhirnya meledak di waktu yang terlambat.
Profil Penulis:
Nama Awandanlangit diambil dari kata awan dan langit. Perpaduan warna putih dan biru yang mampu menghadiahkan ketenangan oleh yang melihatnya. Karena itu, melalui tulisannya, penulis ingin siapa pun yang membaca tulisannya juga mampu merasakan ketenangan hati yang ditulis melalui hati.
Tidak ada yang menarik untuk diulik dari seorang Awandanlangit, selain kecintaannya terhadap menulis. Dia akan berusaha tetap setia pada tulisan-tulisannya, sekalipun tidak ada lagi yang berminat membacanya.
Buku sebelumnya berjudul Jujur, Dong, Sama Diri Sendiri sudah bisa ditemui di toko offline dan online kesayangan kalian. Tulisan lainnya dapat dilihat di akun Instagram dengan nama @awandanlangit_ Penulis pun dapat dihubungi melalui surel awandanlangit2019@gmail.com
Tidak tersedia versi lain