Perpustakaan Universitas Buddhi Dharma

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Login Admin
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Komunikasi Antarbudaya Upaya Membangun Sikap Egaliter dan Harmoni Sosial pada Masyarakat Multikultur
Penanda Bagikan

Text

Komunikasi Antarbudaya Upaya Membangun Sikap Egaliter dan Harmoni Sosial pada Masyarakat Multikultur

Kartika, Komang Reza - Nama Orang; Astraguna, I Wayan - Nama Orang;

Tradisi Saling merupakan bentuk nyata sikap toleransi masyarakat etnis Bali beragama Hindu dan masyarakat etnis Sasak beragama Islam dalam menjalani kehidupan di tengah lingkungan sosial yang pluralis. Tradisi Saling telah melekat dalam kehidupan masyarakat tersebut bahkan telah menjadi identitas atau kepribadian yang dibanggakan, sebab tradisi Saling telah berhasil melahirkan harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat multikultur.

Sikap saling mengapresiasi antara sistem budaya subkultur satu sama lain dalam tradisi Saling telah melahirkan konsep simbolik egaliter sebagai salah satu konsep simbolik pemersatu dalam interaksi sosial antaretnis dan agama. Pemahaman pada konsep egaliter dalam masyarakat multikultur sangat penting karena menyoal tentang nilai kemanusiaan. Salah satu masalah kemanusiaan paling krusial ialah tentang penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia secara adil dan sederajat, sehingga sikap dan nilai egaliter layak diperjuangkan dalam konteks masyarakat multikultur. Kehadiran tradisi Saling telah menjadi medium dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Keberhasilan setiap etnik budaya dan antarpemeluk agama untuk hidup berdampingan dalam perbedaan-perbedaan kulturalnya merupakan fakta lain yang harus dipertimbangkan dan tanpa menafikan potensi konflik yang ada pada masyarakat heterogen. Bukan konflik yang menjadi isu penting dalam hubungan antaretnik dan agama, tetapi juga basis akomodasi kultur sosial yang memungkinkan harmoni sosial bisa tercipta. Tak hanya itu, jika pluralisme budaya bisa dikelola dengan baik maka hal tersebut bisa menjadikan masyarakat dan bangsa akan senantiasa damai dan stabil dalam segala lini kehidupannya. Buku ini menghadirkan hasil kajian menyoal komunikasi antarbudaya sebagai upaya membangun sikap egaliter dan harmoni sosial pada masyarakat multikultur dengan studi kasus tradisi Saling yang dilestarikan oleh masyarakat etnis Bali yang beragama Hindu dan masyarakat etnis Sasak yang beragama Islam di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Pembaca akan disajikan betapa indahnya proses dialektika antaragama dan tradisi Saling yang merepresentasikan bahwa agama merupakan ajaran normatif universal yang diakomodasikan dalam kebudayaan manusia tanpa harus kehilangan identitasnya masing-masing.


Ketersediaan
#
Perpustakaan Universitas Buddhi Dharma Tangerang 380.03 Kar K
UBD 9190 E1
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
380.03 Kar K
Penerbit
Yogyakarta : Deepublish., 2022
Deskripsi Fisik
x, 87 hlm; 20 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786230249211
Klasifikasi
380.03
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
ed. 1 cet. 1
Subjek
Komunikasi
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Universitas Buddhi Dharma
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Pada tanggal 27 November 2014, Ketua Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio, Tangerang, Kabid Sekolah Tinggi Buddhi, Tangerang dan Koordinator Panitia Persiapan Pendirian Universitas Buddhi Dharma (P3UBD) menerima SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 604/E/O/2014 tentang perubahan bentuk Perguruan Tinggi, dari Sekolah Tinggi Buddhi menjadi Universitas Buddhi Dharma. Universitas Buddhi Dharma diresmikan pada tanggal 12 Januari 2015 oleh Walikota Tangerang, H. Arief Rachadiono Wismansyah, B.Sc., M.Kes. Bersamaan pembentukan Universitas didirikan Perpustakaan Universitas Buddhi Dharma. Untuk meningkatkan kualitas secara keberlanjutan Universitas Buddhi Dharma (UBD) dibutuhkan support system, khususnya perpustakaan yang dikelola dengan baik. Salah satunya perpustakaan yang sudah menggunakan sistem automasi perpustakaan sejak 2014, sehingga hal ini memudahkan dan meningkatkan layanan perpustakaan guna mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?