Text
Pengantar Kajian & Apresiasi Sastra
Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama membahas tentang tentang sastra, bab dua membahas tentang puisi, bab tiga membahas tentang prosa, bab empat membahas tentang drama, bab lima membahas tentang teori sastra, dan bab enam membahas tentang kajian sastra.
Ada pemahaman yang kurang tepat mengenai sastra dimasyarakat. Saya ingat sewaktu kuliah S-1 dulu, ada salah seorang dosen sangat tidak menyukai sastra. Dia beranggapan bahwa di zaman yang modern ini, saat orang-orang sibuk membangun gedung-gedung pencakar langit, membuat pesawat canggih, komputer, dan sebagainya, orang sastra justru sibuk dengan hayalan-hayalan yang tidak jelas. Sibuk dengan imajinasi, mimpi dan teks-teks yang tidak mendatangkan manfaat langsung bagi negeri ini.
Mungkin baginya, negeri ini tidak membutuhkan para pujangga yang galau dan para akademisi yang “berkeliling-keliling” dunia khayalnya, mengurusi dan membongkar hayalan orang lain (baca: menganalisis karya sastra). Anehnya, itu diungkapkan oleh seorang yang bergelar doktor yang (mungkin dan idealnya) tentu memiliki keilmuan yang dalam. Masyarakat kita masih memandang keberadaan sastra dengan sebelah mata. Secara pragmatis sastra dianggap tidak memberikan kontribusi secara nyata, misalnya keuntungan material. Membaca puisi, cerpen atau pun novel masih dianggap membuang-buang waktu karena hanya duduk membaca hal yang sifatnya imajinatif. Terlebih untuk para akademisi sastra yang menghabiskan waktunya untuk meneliti sastra yang kembali lagi hanya sebuah imajinasi. Ditambah lagi anggapan membaca buku-buku lain yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia dianggap lebih bermanfaat dibandingkan dengan sastra.
Jika kita membaca buku-buku teori sastra. Maka akan kita temukan banyak definisi tentang sastra. Pertama, ada yang mengatakan bahwa sastra adalah bahasa.
Namun, bahasa di sini adalah bahasa yang berbeda dari bahasa sehari. Kedua, kaum Romantik menganggap sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang.
Ketiga, bahwa sastra adalah karya fiktif imajinatif. Keempat, sastra diartikan sebagai karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Dan masih banyak lagi definisi dari sastra jika kita ingin menelusuri lebih jauh.
Tidak tersedia versi lain