Image of Renungan Buddhis Tentang Kematian

Text

Renungan Buddhis Tentang Kematian



Bagi manusia pada umumnya, kematian bukanlah suatu hal yang menyenangkan untuk dibicarakan. Kematian adalah sesuatu yang seram dan menyedihkan, sesuatu yang hanya cocok untuk dijadikan pembicaraan di kuburan.

Manusia pada umumnya, dengan ke-AKU-an-nya senantiasa memburu segala sesuatu yang merangsang dan mengasyikkan indera, menolak berhenti sejenak untuk merenungkan dengan 'cara yang benar' bahwa hal-hal yang menyenangkan, mengasyikkan maupun yang memberi kebahagiaan, pada suatu saat akan berakhir.

Bilamana tutur kata yang bijaksana tidak berhasil membangunkan manusia yang senantiasa mencari kesenangan indera dan tidak sadar bahwa kematian setiap saat dapat mengetuk kamarnya, dan seringkali terjadi 'keterkejutan' atas suatu malapetaka ataupun kehilangan di lingkungannya misalkan kematian orang tua, suami, istri atau anak. Orang-2 yang sedang dimabukkan keasyikkannya mencari kesenangan angan-angan, akan terbangun untuk menghadapi kenyataan-2 yang pahit dalam hidupnya.

Hanya setelah peristiwa pahit yang dialaminya itulah maka mata orang tersebut akan terbuka. Dan biasanya ia akan bertanya kepada diri sendiri "Mengapa terjadi peristiwa yang disebut kematian? Mengapa hal demikian tak dapat dielakkan? Mengapa ada perpisahan yang merampas kesenangan dalam hidupku ini?"

Peristiwa kematian sering kali menimbulkan pikiran dan pertanyaan yang benar-benar mendalam. Apa sebenarnya nilai hidup ini? Bilamana badan yang semula penuh kesanggupan untuk melakukan pekerjaan yang besar, karya yang besar dan akhirnya berbaring lemah tak berdaya, dingin, mati dan tidak bergerak lagi. Apa sebenarnya nilai hidup ini? Bilamana mata yang semula pernah bersinar penuh kegembiraan, mata yang mencerminkan cinta dan kasih, akhirnya buram dan tertutup untuk selamanya padam?

Pikiran-2 demikian tdak dapat dicegah. Justru pikiran yang menyelidiki, meneliti dan bilamana secara bijaksana dilakukan, maka inilah yang pada akhirnya akan membuka kemampuan dalam batin manusia untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi.

Sesuai dengan cara berpikir sebagai umat


Ketersediaan

UBD 6836 E1100 Gun rPerpustakaan Universitas Buddhi Dharma TangerangTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
100 Gun r
Penerbit Artikel Buddhis : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
x, 63 hlm ; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
100
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
1
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this